Cerita Misteri Kerajaan Gaib Di Gunung Raung
Kamis, 18 Januari 2018
CERITA HOROR,
CERITA MISTERI,
CERITA MISTIS,
CERITA SERAM,
HANTU SERAM,
KISAH NYATA
Edit
Cerita mistis misteri kisah nyata gaib digunung raung
Cerita Misteri Seram Alam Gaib.pada tahun 1638 terjadi letusan dahsyat dan Gunung Raung. Letusan gunung ini menimbulkan ribuan korban jiwa. Berdasarkan prespektif gaib, bersamaan dengan itu berdiri sebuah kerajaan gaib bernama Kerajaan Macan Putih.
Pusatnya terletak di puncak Gunung Raung. Kerajaan tersebut
di pimpin oleh Pangeran Tawangulun. Konon dia adalah salah satu anak raja
Kerajaan Majapahit yang hilang saat bertapa di gunung. Tak dijelaskan siapa
raja Majapahit itu.
Banyak orang yang meyakini, keberadaan Kerajaan Macan Putih dl
puncak Gunung Raung bukanlah sebuah dongeng pengantar tidur. Bahkan kepercayaan
ini sudah melegenda di kalangan masyarakat di daerah Bondowoso, tepatnya
kecamatan Sumber Wringin.
Konon, menurut masyarakat setempat, seluruh isi dan penghuni
Kerajaan Macan Putih lenyap masuk ke alam gaib atau dikenal dengan istilah
mukso. Dan hanya pada saat tertentu, tepatnya malam setiap Jum’at KIlwon,
kerajaan itu kembali ke alam nyata.
Pangeran Tawangulun dipercaya merupakan salah satu suami
dari Nyi Roro Kidul. Setiap malam Jum’at itulah penguasa Laut Selatan
mengunjungi suaminya.
“Biasanya, akan terdengar suara derap kaki kuda di
tempat-tempat yang sakral. Kami percaya Suara tersebut berasal dari kereta
kencana sang Ratu yang sedang mengunjungi sang suami Pangeran Tawangulun,” kata
juru kunci Mbah Sahati.
Tambahnya, bila mendengar suara tersebut lebih baik
berpura-pura tidak mendengar, Jika dipertegas, suara akan bertambah keras dan
mungkin akan menampak wujudnya. Bila demikian, kemungkinan kita akan terbawa
masuk ke alam gaib dan kemudian dijadikan abdi dalem Kerajaan Macan Putih.
Namun, ada beberapa orang yang datang memang sengaja untuk
memohon supaya dijadikan abdi dalem atau hanya untuk meminta kesaktian ilmu
kanuragan pada sang penguasa kerajaan.
Biasanya, bila meminta hal tersebut, terdapat beberapa
persyaratan yang wajib dipenuhi, tergantung dari permintaannya. Persyaratan itu
kemudian diikuti Sebuah peijanjian yang berlaku seumur hidupnya. Inilah yang
dimaksud Pesugihan Macan Putih. Biasanya, ritual pesugihan dilakukan pada bulan
dan hari tertentu saja melalui perantara sang juru kunci.
Gunung Raung bukanlah sembarang gunung, setiap kawasannya
kental bernuansa mistik dan dihuni oleh para siluman.
“Ada beberapa tempat yang sakral untuk dipijaki karena sudah
merupakan kawasan Kerajaan Macan Putih. Tempat-tempat tersebut dijaga petapa
sakti yang tengah bersemedi untuk mencari kesaktian sekaligus kebahagiaan
batin, lepas dari masalah duniawi,” cerita Mbah Sahati.
Selain hendak melakukan pesugihan, Gunung Raung yang
terletak pada ketinggian sekitar 3332 DpI, juga merupakan gunung favorit yang
ingin ditakIukkan oleh para pendaki.
Karena gunung ini memiliki panorama alam yang luar biasa,
terutama percikan-percikan kilat yang menembus cakrawala, menjadi tontonan mengasyikan
dari puncak gunung ini. Medannya pun sangat menantang, memiliki kenikmatan
tersendiri bagi para mountaineer.
Sebagai juru kunci, Mbah Sahati terbilang akrab dengan para
pendaki. Ia suka bercerita apa saja termasuk petunjuk atau wangsit dari penguasa
Kerajaan Macan Putih. Menurutnya, wangsit itu datang bila akan terjadi musibah
yang menimpa anak-anaknya (para pendaki).
Katanya, seluruh isi kamarnya bergetar, semakin kuat
getarannya semakin besar musibah yang terjadi. Seperti yang terjadi saat musibah
kecelakaan yang menimpa Deden Hidayat pada tahun 1995. “Seluruh isi kamar
bergetar saat itu, sayangnya saya tidak dapat berbuat apa-apa karena kesalahan
dilakukan oleh Deden sendiri yang tidak mengikuti aturan yang ada,” ucapnya.
Keangkeran Gunung Raung sudah terlihat dari nama-nama pos
pendakian yang ada, mulai dari Pondok
Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan Pondok Angin. Semua itu mempunyai sejarah tersendiri hingga
dinamakan demikian.
Pondok Sumur
misalnya, katanya terdapat sebuah sumur yang biasa digunakan seorang petapa
sakti asal Gresik. Sumur dari petapa itu dipercaya masih ada, hanya saja tak
kasat mata. Ketika berkemah di sana, Ada yang sempat berupaya mencari sumber
air, namun tidak ketemu. Akan tetapi ada dua orang pendaki yang bercerita telah
menemukan air di sana, meskipun secara tidak sengaja.
Di Pondok Sumur ini saat berkemah, juga terdengar suara
derap kaki kuda yang seakan melintas di belakang tenda. Dan itu didengar oleh
beberapa kawan kami. Saat itu cuaca sangat cerah, bintang-bintang berhamburan
memenuhi permukaan langit, hanya bulan yang tidak nampak.
Di antara kami sudah ada yang tergeletak, dan sebagian masih
mengobrol. Tapi, anehnya, suara itu terdengar oleh kawan kami yang baru saja
ingin beristirahat, sementara yang di luar tidak mendengar apa-apa.
Karena belum mengetahui ceritanya, suara itu dianggap
sebagai binatang liar yang kebetulan melintas, meskipun sempat dibahas dengan
berbagai kemungkinan terburuk.
Selanjutnya Pondok Demit, disinilah tempat aktivitas
jual-beli para lelembut atau dikenal dengan Parset (Pasar Setan). Sehingga,
pada hari-hari tertentu akan terdengar keramaian pasar yang sering diiringi
dengan alunan musik. Kata Mbah Sahati, lokasi Parset terletak di sebetah Timur
jalur, sebuah lembah dangkal yang hanya dipenuhi ilalang setinggi perut dan
pohon peredu.
Pondok Mayit
adalah pos yang sejarahnya paling menyeramkan, karena dulu pernah ditemukan
sesosok mayat yang menggantung di sebuah pohon. Mayat itu adalah seorang
bangsawan Belanda yang dibunuh oleh para pejuang saat itu.
Tak jauh dari Pondok Mayit, terdapat Pondok Angin yang juga merupakan pos terakhir atau base camp
pendaki. Tempat ini menyajikan pemandangan alam yang memukau karena letaknya
yang berada di puncak bukit, sehingga kita dapat menyaksikan pemandangan alam
pegunungan yang berada di sekitannya.
Gemerlapnya lampu kota Bondowoso dan Situbondo serta
sambaran kilat bila di kota itu ketika mendung, menjadi fenomena alam yang luan
biasa pada saat itu.
Namun, angin bertiup sangat kencang dan seperti
meraung-raung di pendengaran. Karenanya gunung ini dinamakan Raung, suara
anginnya yang meraung di telinga juga terkadang dapat menghempaskan kita di
dasar jurang yang terjal.
Sebelah barat yang merupakan perbukitan terjal itu adalah
lokasi Kerajaan Macan Putih,singgasananya Pangeran Tawangulun. Di sini, juga
sering terdengar derap suara kaki Puncak Raung dari kuda dan kereta kencana.
Konon, pondok Angin ini merupakan pintu gerbang masuk kerajaan gaib itu.
Jangan lewatkan: Cerita seram misteri kisah nyata bercinta dengan hantu wanita cantik
Dari Pondok Angin ke puncak Raung, harus mengitari punggung
bukit yang licin dan terjal serta rawan longsor. Di jalur ini juga terdapat
sebuah inmemoriam Deden Hidayat yang mati kanena terperosok jatuh ke dalam
jurang oleh terpaan angin, saat hendak menuju puncak.
Setibanya di puncak, kita akan menyaksikan sebuah kawah yang
berdiameter 2,5 Km, lereng kalderanya sangat terjal dengan kedalaman kawah 400
meter. Lereng kaldera terbentuk saat letusan pertama yang diketahui terjadi
pada tahun 1586.
Sepanjang sejarah letusan, letusan terhebat terjadi pada
tanggal 13-19 Februari tahun 1956. Material letusan yang terdiri dari abu dan
awan panas dilontarkan sejauh 12 Km. ke udara, suara dentuman terdengan selama
4 jam hingga ke Surabaya dan Malang.
Hujan abupun turut dirasakan oleh masyarakat Bali dan Surabaya,
dan mengakibatkan ratusan korban jiwa melayang.
Konon, di perbukitan yang mengelilingi kaldera itulah
Kerajaan Macan Putih berdiri. Sebuah kerajaan yang berdiri saat gunung ini
meletus pada tahun 1638, berdasarkan data sejarah yang ada di Kecamatari Sumber
Wringin.
Keberadaan kerajaan itu, sedikit banyak masih memiliki
hubungan dekat dengan penduduk setempat. Misalnya, bila terjadi upacara
pernikahan atau mantenan di kerajaan gaib, maka hewan-hewan ternak di
perkampungan banyak yang mati. “Hewan-hewan itu dijadikan upeti bagi penguasa
kerajaan,” tutur Mbah Sarani, 50 tahun, tetua masyarakat.
Macan Putih, selain merupakan nama sebuah kerajaan, juga
menupakan name perguruan silat yang tenar di daerah tersebut. Bahkan, kebesaran
nama itu membuat penduduk enggan membicanakannya.(sumber:misteri)
Sumber: Cerita horor seram kisah nyata
Sumber: Cerita horor seram kisah nyata
0 Response to "Cerita Misteri Kerajaan Gaib Di Gunung Raung"
Posting Komentar